Buya Syafii: Para Politisi Harus Memikirkan Nasib Kesenjangan Rakyat

Sabda Perubahan - Buya Syafii tidak melarang sama sekali para politisi untuk mengutip ayat. Namun hendaknya tidak mempergunakan ayat kitab suci untuk tujuan yang kotor. “Ini (mengutip ayat) mungkin bisa dipahami. Tapi kalau ini hanya untuk sekadar membela kepentingan politik sesaat, ini yang merusak kita. Merusak demokrasi yang sudah kita bangun selama 18 tahun,” tutur Buya Syafii.
 
Foto: Akun Instagram Sabda Perubahan
Para politisi, kata Buya seharusnya memikirkan nasib rakyat yang masih mengalami kesenjangan di berbagai daerah. Bukan hanya memikirkan diri sendiri dan kelompoknya dengan mempergunakan segala macam cara, termasuk menggunakan kitab suci. “Berbuat sesuatu untuk kepentingan rakyat, jangan omong, tapi tindakan,” imbau Syafii Maarif. 

Guru bangsa itu mengajak segenap elemen bangsa, khususnya para politisi, untuk lebih peduli pada kepentingan rakyat yang lebih luas dan tujuan jangka panjang. “Suatu tujuan demokrasi yang ideal masih sulit karena kualitas politisi kita masih jauh dari ideal. Tapi paling tidak kalau kita mencintai bangsa ini, terkapar dalam perjalanan, mari kita perbaiki diri. Jangan berbohong,” katanya.


Kebrobrokan politik Indonesia, menurut Buya juga dipengaruhi oleh kualitas dan kapasitas politisi serta banyaknya praktek politik transaksional untuk tujuan-tujuan pragmatis. “Politik uang kita luar biasa. Itu sudah menjadi rahasia umum, semua orang tahu. Imbauan saya tidak cukup. Tapi mari kita dari niat hati yang baik, mengubah diri untuk memperbaiki keadaan,” tukas Buya Syafii.
Previous
Next Post »

Terima kasih atas kunjugan dan komentar pada kiriman ini. ConversionConversion EmoticonEmoticon Off Topic

Thanks for your comment