MASKUMAMBANG Karya WS Rendra

Puisi, Rumah Juang Demokrasi -
Kabut fajar menyusup dengan perlahan
Bunga Bintaro berguguran di halaman perpustakaan
Di tepi kolam, di dekat rumpun keladi
aku duduk diatas batu melelehkan airmata
Foto: Akun Instagram Sabda Perubahan
Cucu – cucuku,
zaman macam apa,
peradaban macam apa
yang akan kami wariskan kepada kalian.

Jiwaku menyanyikan lagu maskumambang
kami adalah angkatan pongah
besar pasak dari tiang.


Baca juga: Kini Telah Hadir Buku TUHAN MAHA KOPI

Kami tidak mampu membuat rencana menghadapi masa depan,
karena kami tidak menguasai ilmu untuk membaca tata buku masa lalu
dan tidak menguasai ilmu untuk membaca tata buku masa kini,
maka rencana masa depan hanyalah spekulasi keinginan dan angan-angan

Cucu – cucuku,
negara terlanda gelombang zaman edan
cita-cita kebajikan terhempas batu
lesu dipangku batu
tetapi aku keras bertahan
mendekap akal sehat dan suara jiwa
biarpun tercampak diselokan zaman

Bangsa kita kini
seperti dadu terperangkap di dalam kaleng hutang
yang dikocok-kocok oleh bangsa adi kuasa
tanpa kita bisa melawannya.
Semuanya ini terjadi atas nama pembangunan
yang mencontoh tatanan pembangunan di jaman penjajahan.
Tatanan kenegaraan dan tatanan hukum
juga mencontoh tatanan penjajahan
menyebabkan rakyat dan hukum hadir tanpa kedaulatan.
Yang sah berdaulat hanya pemerintah dan partai politik

Oo… comberan peradaban,
Oo… martabat bangsa yang kini compang-camping.
Negara gaduh, bangsa rapuh.
Kekuasaan kekerasan meraja lela.
Pasar dibakar, kampung dibakar,
gubuk-gubuk gelandangan dibongkar
tanpa ada gantinya
semua atas nama tahayul pembangunan.

Restoran dibakar, toko dibakar, gereja dibakar,
atas nama semangat agama yang berkobar.
Apabila agama menjadi lencana politik
maka erosi agama pasti terjadi
karena politik tidak punya kepala,
tidak punya telinga, tidak punya hati,
politik hanya mengenal kalah dan menang,
kawan dan lawan,
peradaban yang dangkal.

Meskipun hidup berbangsa perlu politik,
tetapi politik
tidak boleh menjamah kemerdekaan iman dan akal
di dalam daulat manusia.
Namun daulat manusia
dalam kewajaran hidup bersama di dunia
harus menjaga daulat hukum alam,
daulat hukum masyarakat
dan daulat hukum akal sehat.
Previous
Next Post »

Terima kasih atas kunjugan dan komentar pada kiriman ini. ConversionConversion EmoticonEmoticon Off Topic

Thanks for your comment